Robertson McQuilkin and Muriel
Robertson McQuilkin adalah seorang Rektor Universitas Internasional Columbia. Namun isterinya mengalami sakit alzheimer atau gangguan fungsi otak, sehingga ia tidak mengenali semua orang bahkan anak-anaknya, hanya satu orang yang ada dalam ingatannya, yaitu suaminya Robertson.
Karena kesibukan Robertson,
maka ia menyewa seorang perawat untuk merawat dan menjaga isterinya. Namun
suatu pagi alangkah herannya ia dan semua orang dikantornya, melihat Muriel isterinya
datang ke kantor tanpa alas kaki dan ada bercak-bercak darah di kakinya.
Ternyata Muriel bangun dari tempat tidur dan hanya dengan menggunakan daster
berjalan kaki menuju kantor suaminya yang berjarak kira-kira satu kilometer dan
bercak-bercak darah ada di sepanjang lantai kantor suaminya karena kakinya
terantuk di jalan beberapa kali. Ketika masuk ke kantor suaminya, Muriel
berkata “Saya tidak mau perawat, saya hanya mau kamu menemaniku.”
Mendengar kata-kata Muriel,
Robertson mengingat janji nikahnya 47 tahun lalu, dan tidak lama kemudian ia
meminta kepada pihak universitas untuk pensiun dan berhenti dari jabatannya
sebagai Rektor. Pada pidato perpisahan di Universitas Internasional Columbia
Robert McQuilkin menjelaskan apa yang terjadi pada isterinya dan mengapa ia
mengambil keputusan untuk mengundurkan dari dari jabatannya, ia berkata: “47 tahun
yang lalu, saya berjanji kepada Muriel dihadapan Allah , bahwa saya akan
menerima dan selalu mencintai Muriel baik dalam suka maupun dalam
duka, dalam keadaan kaya atau miskin, baik dalam keadaan sehat atau sakit.”
Kemudian ia melanjutkan: “Sekarang inilah saat yang paling diperlukan oleh
Muriel agar saya menjaga dan merawatnya.”
Tidak lama kemudian Muriel
tidak bisa apa-apa lagi, bahkan untuk makan, mandi, serta buang air pun, ia
harus dibantu oleh Robertson. Pada tanggal 14 Februari 1995 adalah hari istimewa
mereka, 47 tahun lalu, dimana Robertson melamar dan kemudian menikahi Muriel.
Maka seperti biasanya Robertson memandikan Muriel dan menyiapkan makan malam
kesukaannya dan menjelang tidur ia mencium Muriel, menggenggam tangannya, dan
berdoa, “Allah, jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam, biarlah ia
mendengar nyanyian malaikat-Mu.”
Paginya, ketika Robertson
sedang berolahraga dengan sepeda statis, Muriel terbangun. Ia tersenyum kepada
Robertson, dan untuk pertama kali setelah berbulan-bulan Muriel tak pernah
berbicara, ia memanggil Robertson dengan lembut dan berkata: “Sayangku …”
Robertson terlompat dari sepeda statisnya dan memeluk Muriel. Kemudian Muriel
betanya kepada suminya: “Sayangku, apakah kamu benar-benar mencintaiku?” tanya
Muriel lirih, Robertson mengangguk dan tersenyum. Kemudian Muriel berkata: “Aku
bahagia,” dan itulah kata-kata terakhir Muriel sebelum ia meninggal.
http://titusbercerita.blogspot.com/2011/12/kekeuatan-cinta.html
Emilie Gossiaux dan Alan Lundgard
Emilie adalah gadis cantik yang
ceria. Suatu hari ia sedang bersepeda usai beraktivitas, dan tanpa ia sadari
sebuah truk gandeng melaju terlalu pesat dan menabrak dirinya. Tulang-tulangnya
hancur, wajahnya remuk, ia juga kehilangan penglihatan serta pendengarannya di
usianya yang masih muda, 21 tahun. Team dokter pesimis ia akan kembali pulih,
bahkan menurut mereka ia tak akan pernah bangun lagi. Merekapun menyarankan
untuk membawa Emilie pulang.
Alan Lundgrand adalah kekasih
Emilie, yang menunjukkan kesetian dan cinta sejatinya. Ia menolak keputusan
dokter kepada Emilie, dan berusaha untuk memberikan perawatan sendiri pada
Emilie. Suatu hari, di pagi buta, tercetus ide di benak Alan untuk
berkomunikasi dengan Emilie melalui sentuhan telapak tangan. Ia menulis kata
'Aku mencintaimu' di sana. Ajaibnya, Emilie bisa menerjemahkan pesan itu dan
membalas pernyataan Alan dengan ucapan terima kasih. Hal tersebut tidak membuat
Alan menyerah, setiap hari ia berusaha mengajak Emilie berbicara hingga
akhirnya ia mengingat segala sesuatu. Kini Emilie memang buta, tetapi ia tak
pernah berubah menjadi orang lain, ia tetap menjadi dirinya sendiri.
Taylor Morris dan Daniella Kelly
Bahwa ketulusan cinta sejati itu
luar biasa. Demikianlah yang ditunjukkan Daniella kepada Taylor kekasihnya.
Taylor Morris adalah seorang peneliti yang bekerja di angkatan laut. Saat itu
usianya 23 tahun dan harus bertugas. Ia mengalami kecelakaan parah dalam
tugasnya tersebut. Kedua kaki dan tangannya terpaksa harus diamputasi karena
ledakan yang parah.
Kekasihnya Daniella tak lantas pergi
meninggalkannya. Ialah yang menjadi sumber semangat bagi Taylor. Dan saat
Taylor memperoleh penghargaan militer, ia lebih ingin menyematkannya pada
Daniella, pahlawan baginya. "Semuanya akan terasa sangat berat bila Daniella
tak mendukungku dan berada di sisiku sepanjang waktu. Ia pahlawanku."
Edward VIII dan Wallis Simpson
Edward VIII (Edward Albert Christian
George Andrew Patrick David) adalah pewaris tahta kerajaan Inggris, the
Dominions of the British Commonwealth, dan Emperor of India, dari 20 Januari
hingga 11 Desember 1936. Hanya beberapa bulan menjabat, ia mengalami tekanan
dari pihak kerajaan karena ingin menikahi socialita Amerika Wallis Simpson,
yang sudah pernah menikah dua kali. Alasannya, seorang janda tidak akan pernah
bisa menjabat sebagai ratu dan menjadi panutan karena bertolak belakang dengan
status Edward sebagai kepala gereja Inggris. Daripada memilih kedudukan dan
harta, Edward memilih cinta sejati. Ia menyerahkan tahta kepada adik laki-lakinya
Albert yang kemudian bergelar George VI. Ia menjadi raja dengan masa kekuasaan
terpendek di sejarah Inggris yaitu hanya 325 hari. Dan bahkan upacara
penobatannya pun belum digelar. Setelah pengunduran dirinya, ia bergelar Duke
of Windsor. Menikah dengan Wallis Simpson, perempuan yang dibelanya, di Prancis
3 Juni 1937. Pasangan ini menghabiskan masa tua di Bahamas dan Prancis.
Kisah Nyata: Walau sudah meninggal, Pria Ini Tetap
Menikahi Kekasihnya
Zhuang Huagui dan Hu Zhao'e
Zhuang Huagui dan Hu Zhao'e
Ini adalah kisah nyata yang terjadi pada tahun 2010 lalu. Zhuang Huagui adalah pria berusia 26 tahun yang akan menikahi kekasihnya, Hu Zhao'e yang berusia 21 tahun pada 4 February. Mereka sudah menyiapkan pernikahan tersebut jauh hari sebelumnya.
Namun, kenyataan berkata lain. Tanggal 28 Januari 2010, Hu Zhao'e meninggal dunia setelah diserang dua orang penjahat dan mengalami luka tusukan. Meski sudah ditinggalkan oleh kekasihnya, Zhuang Huagui tetap menikahi jenasah kekasihnya yang telah terbujur kaku dan dingin dalam balutan pakaian pengantin yang cantik.
Pernikahan pun dilaksanakan sesuai rencana, yaitu pada tanggal 4 Februari 2010. Namun upacara pernikahan ini sekaligus menjadi upacara perpisahan bagi Zhuang Huagui dan Hu Zhao'e. Suasana duka menyelimuti hari yang tadinya sudah dinantikan oleh Huagui dan keluarga mereka.
Terekam momen di mana Huagui masih sempat membersihkan peti kaca yang menyimpan jenazah Hu Zhao'e. Selain itu tanpa mempelai wanita di sisinya, Huagui menyambut tamu yang datang ke pernikahannya itu sambil membawa foto almarhumah Hu Zhao'e. Sungguh suatu pemandangan yang mengiris hati. Momen pernikahan yang sekaligus menjadi momen pemakaman itu tak diliputi tawa, melainkan airmata dan kesedihan orang-orang yang ditinggalkan.
Tidak semua cinta sejati itu dilambangkan dengan happy ending. Maut bisa memisahkan kapan saja, namun cinta yang sejati akan selalu menepati janji seperti yang dilakukan Huagui pada jenazah kekasihnya
Cinta Sejati: Suami Berjalan Kaki Demi Temukan Ginjal
Untuk Istrinya
Larry Swilling dan
Jimmie Sue
Vemale.com - Bagaimana bila orang yang Anda cintai divonis sakit keras
dan umurnya tak akan lama lagi? Pasti Anda akan melakukan apapun agar ia bisa
sembuh kembali dan bersama Anda lebih lama.
Sama halnya seperti seorang kakek
berusia 78 tahun dari Carolina Selatan yang bernama Larry Swilling ini. Ia
memiliki seorang istri berusia 47 tahun bernama Jimmie Sue yang divonis terkena
gagal ginjal tahun lalu. Maka di suatu hari di serambi mereka, Larry
menggenggam tangan istrinya dan berkata, "Aku akan mendapatkan ginjal
untukmu."
Larry tidak hanya menggantungkan
nasib istrinya pada pertolongan medis. Pria ini bahkan berjalan menyusuri
jalanan sambil mengalungkan papan bertuliskan, 'Dibutuhkan Ginjal'. Tekadnya
begitu kuat untuk bisa menyelamatkan sang istri dari penyakit mematikan itu.
Apalagi, Sue hanya memiliki satu ginjal di dalam tubuhnya.
Larry tahu bahwa mendapatkan ginjal
yang cocok untuk istrinya tidaklah mudah. Sekalipun ada, belum tentu orang
tersebut mau memberinya ginjal yang sangat berharga untuk nyawa istrinya itu.
Sudah lebih dari setengah tahun Larry mencari ginjal yang tepat untuk istri
yang dipanggilnya, 'my heart' itu.
Pria ini memang sangat mencintai
istrinya. Ia bahkan berurai air mata saat menjelaskan bahwa bagaimanapun ia
akan mengusahakan ginjal untuk istrinya agar bisa sembuh. "Aku
memohon-mohon demi sebuah ginjal. Aku akan melakukan apapun, tapi aku membutuhkan
ginjal" isaknya. Ia sering mendapatkan telepon dari penjuru dunia seperti
Mesir, Swedia dan negara lainnya. Namun sayang, belum ada yang cocok untuk Sue.
Oleh karena itu pria ini memutuskan
untuk berjalan kaki di sepanjang kota ia tinggal sambil mengalungkan papan
tersebut di dada dan punggungnya. Ia tidak mau melewatkan setiap meter dan
setiap orang yang ia temui karena ia tahu dengan tekad yang kuat, harapan
kesembuhan untuk sang istri pasti ada.
Dapatkah Anda membayangkan seorang
pria yang sudah tua berjalan terengah-engah di bawah terik matahari sambil
berpenampilan demikian karena sebegitu cinta dan inginnya dia mendapatkan
ginjal bagi istrinya? Sebuah hal yang sulit dilakukan, namun ia tetap
melakukannya.
Larry tak peduli orang berkata apa,
hanya demi bisa selalu bisa bersama dengan istrinya, "Aku memang lelah,
namun aku akan terus melakukan ini." Tak ada yang sia-sia dari apa
yang dilakukannya, semua karena didasari oleh cinta yang tulus dan
sejati.
Ahmad dan Fatima
Cuplikan berikut ini adalah kisah nyata tentang arti cinta
sejati antara laki-laki bernama Ahmad
26 tahun dan istrinya Fatima 25
tahun dan mereka berdua cacat tubuh.
Mereka menikah tahun lalu, Ahmad cacat di kedua tangannya dan Fatima cacat di kedua kakinya. Berikut adalah liputan kisah cinta mereka...
Hidup
bukan penderitaan tetapi sebuah penantianMereka menikah tahun lalu, Ahmad cacat di kedua tangannya dan Fatima cacat di kedua kakinya. Berikut adalah liputan kisah cinta mereka...
Ahmad mengucap syukur akan hidup ini kepada Tuhan
Kita dapat selalu menikmati hidup, tidak perduli betapa kerasnya hidup ini
Ketika hidup memberikan 1,000 alasan untuk menangis, tunjukan kepada dunia ini kalau kita punya 1,000,000 alasan untuk TERSENYUM!!!
itulah arti dari CINTA
cinta sejati sulit di lupakan . Kita tidak penah bisa melihat cinta dan tak akan pernah bisa menyentuhnya, tapi hanya dapat DIRASAKAN.
Kita dapat selalu menikmati hidup, tidak perduli betapa kerasnya hidup ini
Ketika hidup memberikan 1,000 alasan untuk menangis, tunjukan kepada dunia ini kalau kita punya 1,000,000 alasan untuk TERSENYUM!!!
itulah arti dari CINTA
cinta sejati sulit di lupakan . Kita tidak penah bisa melihat cinta dan tak akan pernah bisa menyentuhnya, tapi hanya dapat DIRASAKAN.
disetiap pengorbanan yang sangat besar di baliknya pasti ada CINTA.
0 comments:
Post a Comment